Pengertian, Penyebab, dan Penanganan Mimisan

Mimisan merupakan hal yang sering terjadi. Sebagian besar kasus mimisan biasanya hanya melibatkan sedikit perdarahan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk menghentikannya. Namun, jika mimisan terjadi berulang, bisa jadi ia disebabkan oleh suatu keadaan yang lebih serius.
Ada dua tipe pendarahan pada hidung:
Mimisan dapat disebabkan oleh penyebab lokal dan sistemik. Faktor lokal yang paling sering menyebabkan mimisan adalah trauma akibat jari, yaitu pada saat membersihkan hidung. Penyebab lokal lainnya adalah deviasi septum nasi (kelainan bentuk sekat hidung), adanya keganasan atau kanker di daerah hidung, dan inhalasi zat iritan yang menyebabkan pembuluh darah pecah. Beberapa penyebab lokal dan sistemik dapat menyebabkan mimisan berulang.
Trauma akibat jari merupakan penyebab mimisan yang paling sering. Perdarahan yang terjadi biasanya ringan dan hanya melibatkan sekat hidung bagian depan. Kekeringan selaput hidung akibat paparan udara dingin dengan tingkat kelembaban rendah juga dapat menjadi penyebab perdarahan pada area yang sama. Mimisan dapat juga terjadi setelah trauma pada wajah dan kepala. Perdarahan seperti ini biasanya memerlukan evaluasi medis untuk mengetahui apakah terdapat patah tulang hidung atau patah sekat hidung.
Trombosit merupakan jenis sel darah yang berfungsi menyumbat perlukaan pada pembuluh darah sehingga perdarahan tidak terjadi terus-menerus. Keadaan yang menyebabkan jumlah trombosit berkurang (trombositopenia) atau gangguan fungsi trombosit dapat bermanifestasi sebagai mimisan berulang. Berbagai kelainan darah atau keganasan darah dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah akibat jumlah trombosit yang sangat berkurang. Penggunaan kemoterapi dapat juga menyebabkan penurunan produksi trombosit akibat penekanan produksi sel darah di sumsum tulang. Asupan alkohol, penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi non steroid lainnya, dan gagal ginjal dapat mempengaruhi fungsi trombosit, walaupun jumlahnya tetap normal. Selain trombosit, yang memiliki peran dalam menghentikan perdarahan adalah faktor pembekuan. Kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX dalam penyakit hemofilia A dan B dapat menyebabkan mimisan yang tidak terkontrol. Penggunaan obat pengencer darah seperti heparin dapat juga menyebabkan mimisan.Setiap kasus mimisan berulang sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan keganasan. Pada tahap lanjut, keganasan di daerah hidung dapat menyebabkan gangguan penghidu, rasa hidung tersumbat, dan jika sudah menekan saraf otak dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kelainan neurologis lainnya. Sayangnya, pada tahap awal, keganasan ini dapat tidak menimbulkan gejala kecuali mimisan. Oleh karena itu, pemeriksaan endoskopi nasal dan pemeriksaan radiologis mutlak diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan.
selain itu, mimisan juga sering terjadi pada anak-anak, bahkan balita (bayi di bawah umur lima tahun)
|
Kenapa mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak?
1. Pada mimisan yang terjadi karena trauma/benturan, seringkali disebabkan anak seringkali kurang hati-hati sewaktu membersihkan hidung, memasukkan jadi ke hidung, atau tergesek sesuatu.
2. Pembuluh darah anak cenderung lebih tipis dan sensitif, sehingga mudah pecah bila suhu terlalu panas atau dingin (faktor cuaca). Mimisan sering juga terjadi sewaktu anak demam (karena panas badan tinggi), sewaktu anak panas dalam, atau pilek. Sewaktu pilek kondisi hidung jadi lebih sensitif dari biasanya.darah pun langsung mengucur keluar. Terjadinya pun umumnya spontan,ringan, dan mudah berhenti.
Bisa juga karena kurang vitamin C dan kalsium.
Apa saja faktor pencetus mimisan pada anak ?
- Trauma ringan Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan perdarahan.
- udara yang terlalu dingin atau terlalu panas (faktor cuaca)
Cara mengatasi mimisan :
Tubuh didudukan segera dengan posisi kepala agak maju ke depan dan jangan menunduk. Posisi duduk akan memperlambat aliran darah. Posisi kepala yang tepat dapat mencegah darah mengalir ke kerongkongan agar tidak termakan darahnya itu. Jika darah mengalir ke kerongkongan maka gumpalan darah tersebut harus dikeluarkan melalui mulut. Darah yang tertelan dapat menyebabkan muntah dan menambah ketidaknyamanan anak.
- Tekan pangkal hidung dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Untuk menghindari darah mengotori wajah anak dan tangan anda maka anda dapat menggunakan kapas. Tekan selama 1-2 menit. Untuk waktu tersebut maka anak bernafas lewat mulut.
- Jika darah tidak juga berhenti maka kompreslah hidung dengan es atau benda dingin lainnya yang dibungkus dengan handuk atau kain bersih. Pembuluh darah akan mengecil di karenakan oleh suhu dingin yang diberikan oleh es atau benda tersebut.
- Penghentian mimisan juga dapat dilakukan dengan menempelkan kapas yang sudah di basahi dengan air steril dan garam. (steryl NaCl)
- Jika darah sudah berhenti, cegahlah anak anda agar tidak mengorek-ngorek lubang hidungnya atau hal lainnya yang dapat menyebabkan mimisan itu terjadi lagih.
- Jika darah tak kunjung berhenti segeralah bergegas ke rumah sakit atau dokter terdekat.
Cara mengatasi mimisan secara tradisional :
- memasukan gulungan daun sirih kedalam hidung. Karena daun sirih memiliki minyak astiri yang dapat mempercepat pembekuan darah. Mimisan akan berhenti selama kurang lebih 10 menit. Setelah terjadi mimisan maka anak anda akan merasa sedikit pusing, lemas dan sukar bernapas.
- Kacang TanahBahan:- Kulit Ari Kacang Tanah 25 gramCara membuatnya: Cuci bersih bahan diatas, rebus dengan air 400cc hingga sisa 200cc, saring air rebusan dan minum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari.
- KangkungBahan:- Kangkung Segar 25 gram- GulaCara membuatnya: Cuci bersih kangkung, kemudian di blender untuk dijadikan jus, tambahkan gula secukupnya, aduk dan minum secara teratur 2 kali sehari.
Hubungi dokter apabila:
1. mimisannya sering terjadi.
2. memasukkan sesuatu ke hidung.
3. terlihat cenderung gampang memar.
4. terjadi pendarahan dari luka yang minor dan berasal dari tempat lain,misalnya gusi.
5. baru-baru ini minum obat yang sebelumnya belum pernah diberikan.
0 komentar:
Posting Komentar